KONSERVASI DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR DI MASYARAKAT

Sumber 
Bumi merupakan planet yang memiliki julukan planet biru. Hal ini tidak lepas dari keberadaan sumber daya air di bumi, baik di lautan ataupun di daratan yang menimbulkan warna biru dari kejauhan. Air dan sumber daya air beserta seluruh potensinya adalah salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi penghidupan dan kehidupan, serta dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya sepanjang masa. Sumber daya air sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup demi kelangsungan hidupnya. Sehingga untuk menjaga keseimbangan dan ketersediaan air dari sebuah ekosistem dibutuhkan suatu upaya konservasi.

Di dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 07  Tahun 2004 dinyatakan bahwa :
(1) Konservasi sumber daya air ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air. (2) Konservasi sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, serta pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah sungai. 

Konservasi adalah  pelestarian  atau perlindungan. Secara umum, konservasi merupakan proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang dikandungnya   terpelihara dengan baik. Definisi lain dari konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pengawetan. Konservasi adalah pemanfaatan, pengelolaan sumber daya alam termasuk satwa, air, udara, mineral, terbarukan atau tidak. Istilah konservasi sumber daya alam semakin sering dipergunakan dalam wacana publik seiring meningkatnya berbagai masalah, tekanan, kerusakan lingkungan hidup.

Tujuan konservasi air ialah untuk menjamin tersedianya air untuk generasi mendatang, penghematan air baik dari segi pengambilan dan pengolahan, dan konservasi habitat yaitu pemanfaatan air oleh manusia harus dikelola dengan baik agar persediaan sumber air bersih untuk habitat liar dan penerimaan migrasi aliran air. Tujuan dasar dari konservasi adalah memberi perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar manusia tetap bisa memanfaatkannya. Akan tetapi tujuan tersebut bisa dibagi lagi menjadi beberapa poin yang lebih spesifik.

Berikut adalah beberapa tujuan konservasi, antara lain:
  • Memberi perlindungan, pembatasan, serta pemeliharaan kepada suatu area atau lingkungan yang bernilai agar menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan apalagi kepunahan pada komponen yang menjadi pembentuk dari lingkungan tersebut, sehingga bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
  • Menekankan untuk memanfaatkan kembali bangunan atau tempat yang sudah tidak dipergunakan dengan cara memperbarui atau mengembalikan fungsinya seperti semula agar dapat dipakai kembali, sehingga dapat mencegah terjadinya kegiatan pembukaan baru seperti mengalihkan fungsi hutan menjadi non-hutan.
  • Melindungi situs, benda bersejarah, serta cagar budaya dari kerusakan sampai dengan kehancuran. Cagar budaya terletak pada kawasan yang mempunyai keanekaragaman hayati banyak, contohnya Satuan Ruang Geografis Sangiran di Sragen, Jawa Tengah. Lingkungan sekitar kawasan tersebut juga memerlukan penjagaan untuk melindungi cagar budaya.
  • Memelihara kualitas lingkungan agar tetap baik dengan memastikan ketersediaan air dan udara bersih. Lingkungan ini mencakup wilayah daratan hingga perairan.

Penggunaan air dan sumber air yang kurang bijaksana mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem sumber daya air dan peningkatan pencemaran, sehingga ketersediaan dalam kuantitas maupun kualitas semakin rentan. Hal ini memberikan dampak negatif yang mengancam kelangsungan penyediaan pelayanan air. Untuk menjaga keberlanjutan dalam penyediaan pelayanan air yang semakin meningkat dari waktu kewaktu, maka perlu disusun kebijakan untuk mengerahkan usaha-usaha konservasi dan pelestarian sumberdaya air. Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap lerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia. hal ini dapat dilakukan dengan cara :
  1. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air
  2. Pengendalian pemanfaatan sumber daya air
  3. Pengisian air pada sumber air
  4. Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi
  5. Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air
  6. Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu
  7. Pengaturan daerah sempadan sumber air
  8. Rehabilitasi hutan dan lahan; dan / atau
  9. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.
Masalah dan kendala yang menyebabkan penurunan kualitas sumber daya air antara lain:
  1. Tinggginya tingkat sedimentasi yang menghambat kelancaran air sungai.
  2. Kurangnya kemiringan di sungai- sungai tertentu serta terbawanya sedimen mengakibatkan tumbuhnya tanaman liar sehingga menghambat aliran sungai.
  3. Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya fungsi sungai dan mata air sebagai penyedia kebutuhan air sehingga banyak yang tercemar oleh sampah dan limbah air domestik.
Berikut adalah beberapa contoh Pemanfaatan Sumber Daya Air bagi kehidupan manusia beserta penjelasannya.

1. Sebagai sumber pengairan dalam pertanian
 Sumber daya air yang cukup sangat dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian. Pengairan dalam pertanian sering kali dilakukan petani saat musim kemarau dimana hujan tidak turun. Pengairan juga dilakukan ketika tanaman siap untuk dipanen. Jika tidak ada pengairan, maka tanaman pertanian tidak dapat tumbuh dengan baik. Karena hal tersebut, petani harus memiliki ketersedian sumber daya air yang cukup untuk kebutuhan irigasi.

2. Sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga
Air sangat sering digunakan dalam kegiatan rumah tangga, misalnya air untuk minum, mandi, mencuci dan memasak. Sumber daya air pemenuh kebutuhan rumah tangga biasanya berasal dari air tanah. Setiap rumah biasanya mempunyai sumur air tanah dengan kedalaman 5 meter sampai 15 meter untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Tidak hanya memanfaatkan sumber air tanah, setiap keluarga hendaknya juga berusaha menjaga kelestarian sumber daya air tanah. Salah satunya adalah dengan membuat sumur resapan air hujan sebagai bentuk konservasi air tanah.

3. Sebagai sumber tenaga listrik
Sumber daya air menjadi salah satu sumber pembangkit tenaga listrik yang disebut dengan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Air yang mengalir deras dari sumbernya dapat dimanfaatkan untuk menggerakan turbin pembangkit listrik. Turbin yang berputar akan mengubah energi potensial dari air menjadi energi mekanis. Energi mekanis lalu diubah oleh generator listrik menjadi energi listrik. Hal tersebut membuat pemerintah membangun banyak waduk dan bendungan untuk menampung dan mengalirkan air sehingga mencukupi kebutuhan air untuk membangkitkan tenaga listrik. Berkembangnya industri turut mempengaruhi meningkatnya kebutuhan akan listrik. Mesin- mesin produksi dalam kegiatan industri dan peralatan rumah tangga banyak yang menggunakan energi listrik. Pemerintah belum sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan listrik di semua wilayah Indonesia. Banyak daerah- daerah pedalaman yang belum mendapatkan akses listrik.

Bagi daerah yang mempunyai aliran sungai yang kuat dan belum mendapat akses listrik, dapat membuat sumber energi listrik sendiri dengan menggunakan prinsip pemanfaatan mikrohidro. Prinsip tersebut dapat diterapkan dengan cara membendung air sungai kemudian dialirkan ke parit atau bak penampungan air. Air yang telah disaring di penampungan kemudian dialirkan melalui pipa penstcok menuju ke sebuah tempat yang disebut power house. Di dalam power house terdapat turbin, generator dan tranformator yang berfungsi mengubah energi potensial air menjadi energi listrik serta memperbesar tegangan listrik.

4. Sebagai bahan baku
Beberapa industri memanfaatkan air sebagai bahan baku dalam proses produksi. Contohnya adalah industri pembuatan es batu dan industri air mineral dalam kemasan. Industri tetap harus mengutamakan kepentingan umum dalam pemanfaatan sumber daya air. Selain itu, industri harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya. Hal itu dikarenakan volume air yang dimanfaatkan industri jauh lebih besar dari kuantitas air yang digunakan oleh masyarakat biasa.

5. Sebagai media kebersihan
Air banyak dimanfaatkan sebagai media kebersihan. Misalnya, dalam kegiatan sehari- hari manusia menggunakan air untuk membersihkan badan, membersihkan alat masak dan juga membersihkan rumah. Membersihkan badan termasuk usaha untuk menjaga kesehatan diri. Sumber daya air secara tidak langsung juga mempengaruhi kesehatan manusia terutama dalam hal salinitas. Jika ketersediaan air untuk membersihkan badan tercukupi, maka kesehatan badan bisa tetap terjaga.

6. Sebagai indikator kelestarian lingkungan
Sumber daya air dibutuhkan oleh makhlup hidup lain. Tanaman membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang. Hewan juga membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Jika sumber daya air tidak tersedia, banyak tanaman yang akan mati karena kekeringan dan hewan juga kekurangan air untuk minum. Hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Jika banyak tumbuhan yang mati maka polusi udara tidak dapat diuraikan    dengan    baik    sehingga upaya pelestarian lingkungan menjadi terhambat.   Oleh   karena    itu,  melakukan konservasi     sumber     daya air juga menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan.

7. Memperlancar perekonomian rakyat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa air berpengaruh terhadap beberapa industri dan juga mata pencaharian masyarakat. Petani membutuhkan air untuk bercocok tanam. Industri membutuhkan air sebagai bahan baku. Daerah tertentu juga memanfaatkan air sungai untuk sarana transportasi. Apabila aliran air untuk kebutuhan masyarakat lancar, maka perekonomian masyarakat juga akan berjalan lancar.

Dengan demikian, lingkungan dapat memberikan manfaat terbesar berkelanjutan untuk generasi sekarang sekaligus menjaga potensinya agar memenuhi kebutuhan hidup generasi mendatang. Pelestarian spesies dan proses biologis harus bersamaan (simultan) dengan konservasi sumber daya abiotik. Jika tidak, maka tidak mungkin berhasil. Konservasi adalah pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam termasuk satwa liar, air, udara, mineral, segala sumber daya alam terbarukan atau tidak terbarukan.

Posting Komentar

0 Komentar